PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jika
kita perhatikan dengan seksama dalam berkehidupan sehari-hari kita tidak pernah
terlepas dari sebuah seni. Dimana sebuah seni dijadikan sebagai sebuah jalan
ekspresi manusia untuk menggambarkan dirinya atau luapa emosinya sehingga dapat
dilihat dalam intisari ekspresi dan kreativitas. Banyaknya manusia, sifat,
emosi dan pola berfikir manusia tentunya pula amat berbeda dalam mengungkapkan
ekspresi jiwanya lewat sebuah seni. Dari perbedaan itulah yang membuat seni
memiliki peraturan dan parameter yang berbeda pula dari satu individu ke
individu yang lainnya. Maka perbedaan inilah yang membuat seni memiliki
keunikan dalam mempelajari tentangnya. Karena dalam mempelajari serta memahaminya,
kita dapat melihat berbagai macam perbedaan ekspresi jiwa manusia yang dapat
kita perhatikan bersama dari satu orang ke orang lainnya.
Didalam
kacamata dunia Pendidikan, seni memiliki peran yang sangat besar dan penting.
Karena dalam dunia pendidikan kita sebagai seorang calon atau guru dituntut
harus memiliki kreatifitas. Dan kreatifitas tersebut adalah sebuah seni yang
harus kita pelajari dan kembangkangkan lewat sebuah seni. Maka dari sinilah,
seni bukan hanya sebuah alat untuk mendidik manusia menjadi seorang seniman
saja. Namun, akan membina manusia menjadi manusia yang kreatif dan inovatif.
Dalam makalah ini akan dijelaskan klasifikasi seni, fungsi seni serta peran
seni dalam Pendidikan
1.2 Perumusan
Masalah.
1. Apa Saja Klasifikasi Seni ?
1. Apa
Fungsi Seni Dalam Pendidikan ?
2. Apa
Peran Seni Dalam Pendidikan ?
1.3 Tujuan dan
manfaat
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengetahui
Macam Klasifikasi Seni
2. Memahami
Fungsi Seni Dalam Pendidikan
3. Memahami
Peran Seni Dalam Pendidikan
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Pendidikan Seni
Dalam mata pelajaran, pelajaran
Pendidikan Seni merupakan suatu kesatuan yang mencakup empat cabang seni, antara
lain ialah seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater. Yang pada setiap
cabang seni memiliki ciri-ciri khas dan keutuhan yang saling berbeda. Namun,
pada sisi lainnya ia saling melengkapi dan membentuk sebuah keterpaduan.
Pendidikan Seni yang menganut pandangan pendidikan melalui seni, mengagambarkan
bahwa seni berfungsi sebagai media atau sarana pendidikan yang amat penting.
Oleh karena itu, pendidikan dapat dilakukan melalui berbagai cabang seni, baik
secara terpisah dalam pengertian masing-masing cabang-cabang seni maupun secara
terpadu atau satu gabungan yang utuh. Seluruh pembelajaran Pendidikan Seni
dilaksanakan dengan bertolak dari karya seni, meliputi empat materi kegiatan
pokok dalam kegiatan seni, antara lain ialah apresiasi seni, berkarya seni,
kritik seni, dan penyajian seni.
Dalam pembelajaran Pendidikan
Seni dapat dibedakan menjadi dua bagian. Yang pertama ialah pembelajaran
apresiatif dan yang kedua ialah pembelajaran produktif. Dimana pembelajaran
apresiatif meliputi didalamnya apresiasi seni dan kritik seni. Dan dalam pembelajaran
produktif meliputi berkarya seni dan penyajian seni. Jika dibandingkan , pembelajaran
produktif mendapat porsi atau alokasi waktu yang lebih banyak dari pada
pembelajaran apresiatif, dengan perbandingan kurang lebih 60% dan 40%.
Pembelajaran apresiasi seni di
suatu sekolah dimulai dari seni dari daerah setempat, dilanjutkan dengan seni
daerah-daerah lainnya, dan kemudian seni mancanegara. Pembelajaran seni di
Indonesia maupun seni dari mancanegara meliputi seni tradisi dan seni modern
(termasuk seni kontemporer), sesuai dengan perkembangan dalam sejarah seni. Materi pokok produktif disesuaikan dengan
minat dan kemampuan siswa serta kemampuan sekolah atau keadaan daerah. Materi
pokok produktif yang belum dapat dilaksanakan oleh sekolah dapat diberikan
dalam bentuk apresiasi seni.
Pembelajaran Pendidikan Seni
dilaksanakan baik dengan pendekatan terpisah dan terpadu. Pendekatan terpisah
ialah melaksanakan pembelajaran setiap bidang seni, sesuai dengan ciri-ciri
khusus dan kesatuan substansi masing-masing. Pendekatan terpadu ialah
melaksanakan pembelajaran yang memadukan bidang-bidang seni dalam bentuk seni
pertunjukan, seni multimedia, atau kolaborasi seni. Pembelajaran Pendidikan
Seni secara terpadu meliputi pembelajaran apresiatif dan produktif.
3.2 Klasifikasi Seni Rupa
Apabila kita
perhatikan dengan sejenak, begitu banyak ragam karya seni rupa yang bertebaran
di muka bumi ini. Dan itu menandakan bahwa seni rupa memiliki perkembangan yang
amat pesat dan kian beraneka ragam jenisnya. Hingga terkadang membuat kita
menjadi kesulitan dala menggolongkan
karya-karya seni rupa tersebut. Begitupula dalam menyebutkan jenis atau memberikan
nama pada sebuah karya seni rupa, seringkali masih kurang tepat, bahkan jauh
dari kebenaran pengertian yang sesungguhnya. Dan selanjutnya masalah tersebut lebih dirumitkan lagi dengan tiadanya batasan dan fungsi yang pasti dalam proses
pembuatannya.
Sebagai sebuah
contoh dalam seni terapan dimana seorang seniman membuat sebuah karya yang
terkadang tidak memiliki fungsi secara praktis terhadap kebutuhan fisik nyata.
Namun, hanya memiliki fungsi sebagai
hiasan dekoratif dan hanya memiliki fungsi estetik yang pada harusnya harus
memiliki fungsi terapan dalam kebbutuhan manusia.
Kenyataan seperti di contoh yang dipaparkan di atas memang dapat mungkin terjadi pada sebagian karya seni rupa. Namun, jika kita perhatikan dengan pendekatan secara umum kita dapat menggolongkan seni
rupa sebagai berikut :
1.
Karya Seni Rupa Murni (fine art)
Karya seni rupa
murni merupakan jenis karya seni rupa yang dibuat dengan tujuan memenuhi
kebutuhan estetik atau nilai-nilai keindahan semata, yang terlepas dari fungsi
praktis. Karya semacam ini dibuat untuk kepentingan mengungkapkan ekspresi emosi atau perasaan dari penciptanya. Beberapa karya yang tergolong dalam seni murni yaitu seni lukis, seni patung, dan seni
grafis.
Pada umumnya Seni
lukis merupakan karya berbentuk dua dimensi dan dibuat di atas permukaan
kertas, kanvas, dinding, kaca dan bahan lain yang memungkinkan sebgai dasar
untuk pembuatan lukisan. Dan bahan
pewarna yang digunakan untuk
lukisan dapat
menggunakan cat, tinta, arang, pensil dan lain sebagainya tergantung dari
kreatifitas sang pembuat. Namun, ada pula karya seni lukis yang dibuat pada tubuh
manusia yang lazim disebut sebagai body
painting.
Seni patung
merupakan karya seni rupa yang memiliki bentuk tiga dimensi, yakni dapat
dinikmati dari beberapa sudut pandang yang dibuat dengan menggunakan berbagai
media seperti, kayu, batu, semen, fiber, lilin, tanah liat atau bahkan es.
Dalam teknik pembuatan patung ia akan menyesuaikan dengan bahan dasar apa yang
dipakai untuknya, dimulai dengan cara membentuk melalui dengan tangan,
membutsir, memahat, ataupun dengan teknik cetak. Begitu juga corak dalam seni
patung bermacam-macam pula, ada patung naturalis yang menggambarkan benda
seperti wujud asli yang ada di alam, dan ada pula yang bercorak abstrak
sehingga sulit diidentifikasikan bentuknya.
Sedangkan dalam seni
grafis merupakan jenis karya seni rupa yang dibuat dengan teknik cetak seperti
teknik cukil, lithografi, cap, cetak sablon cetak tinggi, cetak dalam dan
lain-lain.
2.
Seni Rupa Terapan (applied-art)
Sedikit berbeda
dengan seni rupa murni, seni rupa terapan dibuat dengan tujuan mengutamakan
tujuan praktis dalam penerapannya, dengan kata lain dapat dimanfaatkan fungsi
pakainya untuk memenuhi kebutuhan fisik manusia. Namun demikian karya seni rupa terapan tetap memiliki fungsi dan memilki nilai artistik pula. Dalam membuat karya seni rupa terapan tidak sebebas dengan membuat karya seni rupa murni karena di dalamnya harus
mempertimbangkan persyaratan-persyaratan tertentu yang harus diperhatikan, seperti syarat keamanan (security), kenyamanan
(comfortable), dan keluwesan dalam penggunaan (flexibility).
Mengingat banyaknya ragam karya seni
rupa terapan tersebut, maka karya seni rupa terapan dapat
digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu desain dan kriya. Desain merupakan
karya seni yang dibuat berdasarkan pesanan atau permintaan clien (pemesan).
Yang termasuk dalam karya desain yaitu; desain grafis (desain komunikasi
visual), desain arsitektur (rancang bangun), dan desain produk. Karya desain
grafis adalah karya yang dibuat untuk mengkomunikasikan pesan tertentu kepada
publik atau khalayak umum seperti poster, iklan, baliho, selebaran, pamflet,
banner, kartu ucapan, desain undangan dan lain-lain. Desain arsitektur adalah
karya seni rupa yang bertujuan memenuhi kebutuhan akan hunian atau tempat
tinggal dan fasilitas umum seperti rumah, gedung, tempat ibadah, jembatan dan
lain-lain. Sedangkan desain produk merupakan karya seni rupa yang berupaya
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seerti perabot rumah tangga, alat
elektronik, alat komunikasi, alat transportasi, aksesoris, busana, dan
lain-lain.
Ketiga jenis desain di atas umumnya dibuat dengan
menggunakan alat-alat berteknologi modern dan mamanfaatkan bahan-bahan sintetis
atau bahan buatan. Karena dibuat dengan menggunakan mesin, maka produksinya
dapat dibuat dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang relatif singkat, namun
unsur ekspresi tidak tersampaikan secara bebas karena prosesnya tidak
melibatkan sentuhan tangan langsung dari penciptanya.
Seni kriya atau seni kerajinan memilki perbedaan
dengan desain. Kebanyakan karya seni kriya dibuat secara tradisional dengan
keterampilan tangan pembuatnya dan banyak memanfaatkan bahan-bahan alam seperti
kayu, bambu, batu, logam, tanah liat, kulit binatang, dan lain-lain. Karya seni
kriya kini banyak digemari karena unsur keasliannya, tak heran orang-orang
banyak yang merasa bangga mengoleksi barang-barang kriya daripada barang-barang
buatan pabrik. Yang termasuk dalam golongan karya seni kriya diantaranya;
keramik (gerabah), ukir kayu, kerajinan kulit, anyaman, batik, dan kerajinan
logam.
Dalam perkembangan
pembuatannya, seni kriya lebih sering mengeksploitasi bahan dasar kekayaan
alam. Seperti bebatuan, kulit kerang, tanaman dan hewan.
3.3 Fungsi Seni dalam pendidikan
Dalam Dunia pendidikan, seni sungguh mempunyai
peran yang penting untuk menunjang perkembangannya. Ada Banyak
hal yang dapat ditemukan serta diperoleh
dengan belajar seni, yaitu sebagai berikut :
1. Memfasilitasi kepada
anak didik yang sebesar-besarnya untuk mengemukakan pendapatnya
dengan cara berekspresi secara
bebas.
2. Mempertajam
daya imajinasi anak, pada poin ini dapat merupakan konsekuensi yang logis dalam
kegiatan ekspresi supaya dalam berekpresi seorang anak mempunyai bayangan terlebih
dahulu yaitu dengan latihan imajinasi yang dapat berangkat dari pengamatan
maupun hasil rekapitulasi kejadian yang telah direkam oleh otak dari hal
terkecil di sekitarnya.
3. Membuat
pengalaman estetik serta dapat
memberi umpan balik dalam penilaian (kritik dan saran) terhadap suatu
karya seni sesuai dengan medium tingkatannya.
4. Pembinaan daya sensitivitas
serta rasa pada umumnya, dan hasil yang diharapkan adalah terbinanya visi
artistik dan fiksi imajinatif.
5. Memberikan pembinaan dalam pengembangan keterampilan yaitu dengan cara mengembangkan kemampuan praktek berkarya seni kerajinan terhadap anak didik. Hal ini berguna untuk mempersiapkan
kemampuan terampil dan praktis sebagai bekal hidup di masa mendatang.
6. Memberikan perkembangan dalam kemampuan intelektual, imajinatif, ekspresi, kreatifitas,
keterampilan, dan penggapresian
terhadap hasil karya seni dan keterampilan dari berbagai wilayah di Nusantara
dan Mancanegara.
7. Menumbuh kembangkan sikap nasionalisme, profesional, toleransi, dan
kepemimpinan.
8. Seni
digunakan sebagai
alat pendidikan dalam pendidikan seni bukanlah
semata-mata bertujuan untuk mendidik seorang anak untuk menjadi seorang seniman. Namun, membina seorang anak
untuk menjadi anak yang lebih kreatif dan inovatif
3.4 Pengaruh Seni dalam Pendidikan
Banyak penelitian dalam beberapa tahhun ini
yang mengungkapkan bahwa pendidikan seni. Terutama khusus dalam cabang seni
musik memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan otak anak.. Salah
satu contoh penelitian yang dilakukan oleh
University of Toronto dengan menyertakan 144 orang anak berumur 6 tahun untuk
mengikuti kursus piano, kursus vokal dan yang tidak mengikuti kursus secara
acak selama satu tahun. Hasilnya, anak-anak yang mengikuti kursus musik semakin
baik perkembangan otaknya dan memicu kemampuan matematika serta IQ secara
keseluruhan. Pada peneliatian ini
mengungkapkan bahwa musik berguna untuk merangsang
otak, meningkatkan kemampuan bersosialisasi, melatih empati serta menumbuhkan
musikalitas anak dengan menggunakan lagu dan gerakan yang merangsang koordinasi
bagian otak. Alat musik yang direkomendasikan untuk dipelajari oleh anak Anda
antara lain piano dan organ, karena akan merangsang otak anak untuk lebih
kreatif. Selain itu, anak Anda bisa diarahkan juga untuk mempelajari gitar dan
biola untuk mendapatkan efek yang tak jauh berbeda.
Disamping
cabang seni musik, dalam cabang seni tari juga berguna
bagi anak Anda karena akan membantu mengembangkan keterampilan motoriknya.
Sementara kegiatan drama atau pertunjukkan akan mengajarkan
tentang emosi, membantu anak tentang pengendalian diri dan empati sehingga anak
mampu memecahkan masalah, serta belajar menghadapi frustasi dan situasi sosial
di sekelilingnya.
Sedangkan
dalam cabang seni rupa tepatnya seni lukis dapat
membantu perkembangan emosional, sehingga anak Anda bisa memahami apa yang
membuatnya merasa senang, sedih maupun takut.
Bagi yang ingin memberikan pelajaran seni pada anak-anak Anda, sebaiknya
dilakukan dari usia 3-6 tahun. Umur tersebut ideal bagi anak karena
perkembangan pendengaran sedang berada pada saat yang paling baik. Pada umur
tersebut pelajaran seni juga akan meningkatkan kecerdasan anak, sebagaimana
telah dibuktikan di negara-negara maju.
4.1 Kesimpulan
Seni merupakan sebuah hal yang unik untuk
diamati karena didalamnya kita dapat blajar keragaman pemahaman, pengartian,
pengekspresian seni dalam kehidupan. Dari keunikan tersebut yang dapat menjadi
daya tarik kepada seorang pendidik untuk mempelajarinya. Dan pula didalam
sebuah seni kita dapat belajar berkreatifitas serta berinovasi yang dapat kita
terapkan dalam kegiatan pendidikan.
Jika diklasifikasikan, seni rupa dapat
dibedakan menjadi dua jenis. Yang antara lain, seni rupa murni dan seni rupa
terapan. Dimana seni rupa murni hanya memiliki nilai estetika saja dan dibuat
hanya untuk memuaskan orang yang menciptakannya dan melihatnya. Namun berbeda
dengan seni rupa terapan, yang didalamnya tidak hanya menitik beratkan dalam
posisi estetikanya saja. Namun harus memiliki nilai fungsional, yang berarti
dapat memiliki manfaat secara fisik.
Ditinjau dari fungsinya, seni dapat
memberikan fungsi yang antara lain. Fungsi individu, sosial, dan fisik. Dimana
fungsi individual dapat memberikan kepada seseorang untuk mengemukakan
ekspresinya. Dalam fungsi sosial, seni dapat memberikan funsi yang sangat besar
seperti seni pertunjukkan yang dapat menghibur orang lain yang menyaksikannya.
Dan dalam fungsi fisik dapat kita jumpai disetiap tempat, yang dimana sebuah
gedung, masjid, rumah, taman dan lainnya memiliki nilai artistik yang dapat
dirasakan dan dipandang dengan menyenangkan.
Namun dalam dunia Pendidikan seni memiliki
fungsi yang amat penting pula. Dimana seni dapat memberikan fungsi yang amat
besar. Seperti membuka ruang untuk siswa dalam bebas berekspresi dan
menyampaikan gagasannya lewat ekspresinya, melatih daya imajinatifnya. Dan
masih banyak lainnya.
Dalam pendidkan, peran seni juga amat besar.
Menurut penelitian yang telah dilakukan seperti yang telah diuraikan diatas
bahwa seni musik, seni tari dan seni rupa dapat memberikan perkembangan yang
penting dalam perkembangan otak, khususnya perkembangan otak pada anak.
DAFTAR PUSTAKA
·
Pembagian Seni atau klasifikasi pengelompokan, http://www.kemhan.com/2012/08/pembagian-seni-atau-klasifikasi.html#.VBVPdcWSwZk
·
Anne Ahira, 11-11-2012, Pendidikan Seni di
Indonesia,
·
Irfan
Ali, 29-09-2012, Pengertian,fungsi,jenis,dan
Peran seni Tari,
·
Mail Setyawan, 28-10-2010,
Fungsi Seni,
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
DITULIS OLEH Mashudi
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel Makalah Multi Kultural, multi dimensional, multi lingual Pendidikan Seni Rupa ini. Jika artikel ini bermanfaat, ajak kawan mu untuk ambil manfaatnya. Terima kasih atas perhatiannya, baca juga yang lainnya yah.
DITULIS OLEH Mashudi
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel Makalah Multi Kultural, multi dimensional, multi lingual Pendidikan Seni Rupa ini. Jika artikel ini bermanfaat, ajak kawan mu untuk ambil manfaatnya. Terima kasih atas perhatiannya, baca juga yang lainnya yah.
Tag :
Kuliah